Minggu, 08 November 2015

RESENSI Daughter of Smoke and Bone


Pada zaman dahulu,
Seorang malaikat dan iblis jatuh cinta.
Kisah cinta mereka tidak berakhir indah.

Langit terbelah dan banyak sosok asing berwajah rupawan turun ke bumi,menyembunyikan sayap api mereka dalam ilusi agar bisa berbaur dengan manusia. Birai-birai pintu dipenjuru dunia mereka tandai dengan cap tangan hitam yang melesak terbakar pada kayu atau logam.

Sementara itu,disuatu tempat di Praha,Karou,gadis 17 tahun,siswa sekolah seni di Praha,menjalani kehidupannya yang tampak normal. Tetapi ia selalu membawa-bawa buku sketsanya yang berisi gambar monster-monster aneh dan menyeramkan - chimaera yang merupakan makhluk terdekat yang ia punya sebagai keluarga.

Kehidupan Karou akan berubah dalam semalam. Tanpa ia sadari peperangan antar dua dunia yang kejam akan melibatkan dirinya.

Awal tertarik baca Daughter of Smoke and Bone karena latar buku ini adalah kota Praha. Terbayang suasana kota yang indah,misterius dan kelam. Terbayang menara-menara tinggi gotik menembus langit temaram kota Praha, kota bohemian  yang berdiri sejak abad 11 tempat para pangeran-pangeran eropa tinggal. Dan tentu saja kehadiran makhluk-makhluk mitos menambah daya tarik buku ini.

Chimaera dan Seraph, malaikat dan iblis. Karou yang digambarkan sebagai gadis misterius berwajah cantik, rambut biru panjang tergerai dengan beberapa rajah tato di tubuh dan telapak tangan bertato hamsa/danyang ( tato berwujud mata ditelapak tangan ) serta jago beladiri yang memiliki kehidupan rahasia dengan keluarga rahasia dan tugas rahasia.

Keluarga Karou terdiri dari 4 chimaera makhluk mitos yunani yang terdiri dari dua atau lebih gabungan tubuh dari spesiesserta yang berbeda. Ada Issa,sosok perempuan berwujud ular dari pinggang ke bawah,yang Twiga berleher jerapah, Yasri berparuh burung kakatua dan bermata manusia dan Brimstone berberubuh dan berlengan manusia tetapi berkepala mirip domba jantan dengan tanduk besar tempat Kishmish burung pembawa pesan yang bertenger di tanduknya.Mereka semua tinggal di sebuah toko  yang hanya dapat diakses melalui portal yang tersebar ditempat-tempat tertentu  diseluruh dunia. Toko Brimstone menjual permohonan, yang untuk mendapatkannya harus ditukar dengan gigi. Yup.. gigi!,cukup aneh, mengingatkan saya akan peri gigi. Karou lah yang harus mengumpulkan gigi-gigi ini dari para pengumpul gigi yang tidak bisa datang ke toko.

Membaca buku ini akan dibawa kedalam petualangan Karou dalam mengumpulkan gigi dari satu portal ke portal lain, Kairo, St.Petersburg, India, Paris, Thailand, Nairobi dan kota-kota lain didunia. Disini lain saat Karou menjalankan tugas, ada sosok-sosok asing menandai setiap pintu di seluruh dunia yang merupakan portal menuju toko Brimstone dengan cap telapak tangan terbakar.

Tugas membawa Karou ke kota Jemma el-Fna Marakesh, dikota inilah Karou bertemu dengan Akiva malaikat dengan sayap terbakar, yang digambarkan dengan yummy,dengan seluruh pesona yang bisa ditawarkan perpaduan testestoron dan sayap.

Pertemuan Akiva dan Karou diawali dengan pertempuran dikota Jemma el-Fna, Akiva bertanya-tanya tentang siapa Karou, apa hubungannya denga para Chimaera yang diperanginya, mengapa sosok Karou mengingatkannya pada seseorang. Pertanyaan inilah yang mambawa Akiva ke Praha mengamati kehidupan Karou dan menghancurkannya sampai akhirnya Akiva terlambat menyadari bahwa Karou adalah cinta masa lalunya yang berbeda wujud.

Sesuai dengan harapan saya Liany Taylor menggambarkan kota Praha dengan sangat indah, menyajikan kehidupan Karou yang penuh misteri dan mengupas misteri demi misteri dibalik setiap lembar buku. Akan banyak sihir yang menari bersama sosok-sosok mitologi, masa lalu Karou dan Akiva dan tentu saja adegan-adegan penuh cinta antara ke dua tokoh tersebut yang melibatkan pertempuran dua bangsa Chimaera dan Seraph. Kehidupan para Chimaera dan Seraph pun diceritakan dengan indah.

   Dahulu kala,seorang gadis mungil dibesarkan oleh monster. Namun malaikat        membakar birai pintu menuju dunia mereka, dan ia benar- benar sendirian.

Yang mengganggu saya selama membaca buku ini, para malaikat ini tidak bersusah payah untuk tidak dilihat oleh manusia,agak mengganggu kenikmatan membaca saya. Seperti adegan pertarungan  Akiva dan Karou di langit Praha yang disaksikan oleh banyak manusia, dan menjelaskan kepada manusia yang menonton bahwa itu seni pertunjukan diudara. Hah?? Sebodoh itukah manusia hingga percaya pada penjelasan itu?

Buku ini indah,layak dibaca buat kamu yang mencintai mitos berbalut keindahan kota kuno dan romantisme dua makhluk hidup berbeda jenis.

  Rasa sakit memang lebih kuat daripada kebahagiaan.Daripada apapun.                   Daripada harapan?